Senin, 28 Januari 2013

Final Examination: Landasan Kependidikan

Pergulatan pikir selalu menghasilkan karya. Karya yang dalam beberapa kesempatan menjadi rujukan bagi kasus serupa. Dalam kesempatan ini, saya mengunggah hasil pergulatan pikir yang dikemas dalam bingkai "Final Examination: Landasan Kependidikan".

Analisis terhadap Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

Pendidikan merupakan wilayah penting bagi pembangunan suatu bangsa. Bangsa yang terdidik merupakan bangsa yang besar. Bangsa yang besar disusun oleh elemen-elemen kecil yang saling bersinergi untuk menciptakan keteraturan menuju tujuan nasional. Sebagai salah satu upayanya membangun pendidikan yang berkualitas, pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 merumuskan tentang Standar Nasional Pendidikan. Dimana, salah satu komponennya adalah Standar Isi.

Progresivisme: Sebagai Suatu Landasan Pendidikan

Progresivisme sebagai salah satu aliran pendidikan memiliki pandangannya sendiri mengenai bagaimana pendidikan harus dikembangkan. Tulisan yang akan kami sajikan dalam artikel ini adalah mengenai sekelumit tentang progresivisme, mengapa progresivisme penting bagi pendidikan di Indonesia, dan perbedaan antara progresivisme dengan aliran-aliran pendidikan lainnya.

Tulisan ini merupakan buah dari pergulatan pikir antara empat orang mahasiswa Prodi IPS-Program Pascasarjana Unnes. Banyak cerita, perdebatan, dan simpulan dari proses menuju tercapainya kata sepakat tentang progresivisme dan pendidikan bagi Indonesia. Secara lugas, tulisan tentang progresivisme dapat Anda baca dalam makalah di bawah ini.

Untuk men-download makalah ini, silahkan klik link di bawah ini,

Studi Komparatif tentang Pemanfaatan Metode Dokumentasi dalam Penelitian Sosial

Tulisan ini merupakan upaya dalam memahami lebih jauh tentang pemanfaatan dokumen dalam tahap pencarian data penelitian. Hasil kajian terhadap beberapa penulis buku Metode Penelitian Sosial ditulis di sini, dengan pertimbangan bahwa ketika membaca tulisan kemudian menuliskannya akan lebih membekas dalam memori otak.


Tulisan ini diawali dari hasil kajian terhadap tulisan Sartono Kartodirdjo, kemudian secara berurutan ditulis review tulisan Lexy J. Moleong dan Burhan Bungin. Karya-karya tersebut kebetulan ditulis berurutan berdasarkan tahun terbit. Ini memberi keuntungan, yakni dapat diketahui perkembangan teoretis tentang penggunaan bahan dokumen dalam penelitian. Berikut review dari penulis-penulis tersebut.

Untuk men-download tulisan ini klik link di bawah ini,


Mendobrak Karakter Non-Etis Sosiologi

Sosiologi sangat menarik untuk diperbincangkan, teori-teori maupun fakta-fakta sosial berkembang dengan sangat cepat. Dibutuhkan kepekaan untuk dapat selalu mengikuti perkembangan dunia sosial. Namun, ada satu isu lama yang justru kemudian menimbulkan kekeliruan panjang jika kita tidak banyak membaca perkembangan teori-teori sosiologi. Dalam artikel yang Saya muat berikut ini kita akan bersama-sama merenungkan dan mengkritisi konsep non-etis

Modul Motodologi Penelitian Sosial

Penelitian merupakan bukti kematangan akademis seseorang. Namun, penelitian bukanlah perkara mudah. Seseorang perlu mengetahui beberapa teknik penelitian dengan baik untuk menghasilkan output yang baik pula. Seseorang yang memiliki keinginan yang besar untuk melakukan penelitian, tentu akan sangat membutuhkan panduan yang ringkas dan mendasar serta mudah dipahami. Dan, bukankah suatu permulaan itu harus diawali secara berjenjang, dari tingkatan sederhada sampai pada tingkat yang kompleks.