Rabu, 24 Juli 2013

Rangkuman: Teori Kritik

Teori kritik didefinisikan secara sempit dan luas kaitannya dengan filsafat dan sejarah ilmu-ilmu pengetahuan sosial. Teori kritik dalam arti sempit mengarah pada beberapa generasi filsuf Jerman, utamanya dalam tradisi Marxis Eropa Barat yang dikenal dengan sekolah Frankfurt atau Mahzab Frankfurt. Teori kritik dalam arti luas menitik beratkan pada upaya pembebasan manusia seutuhnya dari hal-hal yang memperbudaknya. Kedua definisi ini pada intinya telah menyiapkan dasar-dasar yang normatif dan deskriptif untuk penyelidikan sosial yang diarahkan pada pengurangan dominasi dan terus meningkatkan kebebasan dalam semua bentuknya.

UAS Mata Kuliah Konsep & Teori Sosial

Tulisan ini merupakan jawaban-jawaban dari UAS Mata Kuliah Konsep & Teori Sosial. Jawaban berkisar pada analisis-analisis atas teori-teori sosial yang diperoleh selama perkuliahan. Teori-teori sosial tersebut diantaranya Teori Peter L. Berger dan Thomas Luckman "Tafsir Sosial atas Kenyataan", Teori Identitas, Medikalisasi Tubuh (Michael Foucault), "The Power of Symbol" (Goodenough), dan Teori Liminalitas karya Victor Turner.

Pembahasan lebih lanjut tentang jawaban UAS Mata Kuliah Konsep & Teori Sosial dapat dunduh pada link di bawah ini.

Analisis Keruangan, Kewilayahan, dan Kompleks Kewilayahan Fenomena Banjir ROB di Kota Semarang

Banjir rob merupakan pekerjaan rumah bersama yang masih terus menjadi kajian masyarakat Semarang. Banjir rob setia menyapa masyarakat Semarang, khususnya wilayah Semarang Utara, setiap musim hujan tiba.  Ironisnya, meskipun fenomena ini terjadi setiap tahun, hingga kini masih belum ditemukan strategi tepat guna dalam upaya penyelesaiannya.

Multikulturalisme Indonesia: Suatu Perspektif IPS dan Desain Pendidikan Multikultural

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar  dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembang-kan potensi  dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan sedapat mungkin ditujukan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,  berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan  menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Tahun 2003).

Atmosfer dan Kenampakkan Sosial di dalamnya

Bumi dan alam semesta ini merupakan salah satu bukti kebesaran-Nya. Alam semesta yang sangat kompleks ini berjalan secara teratur mengikuti hukum-hukum alam sesuai dengan posisi dan perannya masing-masing. Matahari terbit di pagi hari, kemudian setelah 12  jam matahari tenggelam. Air yang selalu bergerak dari tempat tinggi ke tempat rendah. Benda-benda yang jatuh pasti ke bawah ketika dilempar. Ada hujan, ada petir, ada tanah longsor, ada banjir, dan fenomena-fenomena alam lainnya.

Kompleksitas inilah yang dulu menjadikan manusia-manusia prasejarah terus berpikir, apa yang sebenarnya terjadi dengan tempat yang mereka huni. Manusia prasejarah hingga sampai pada simpulannya bahwa sepertinya ada kekuatan yang berada diluar dirinya yang menguasai alam semesta. Maka lahirlah konsep ketuhanan, diawali dari animisme, dinamisme, politheisme, monotheisme, dan beberapa kepercayaan-kepercayaan lainnya. 

Manusia selalu berevolusi, yang bergerak dari tahap mistis, metafisik, hingga positivistik. Dalam tahap positivistik inilah manusia mulai mendasarkan hidupnya berdasarkan pemikiran-pemikiran logik-induktif, yang beranggapan bahwa semua yang ada di alam semesta ini dapat diteliti, diuji, dan disimpulkan secara logis untuk sampai pada kebenaran.  Termasuk dalam hal ini penjelasan logis mengenai fenomena-fenomena alam yang terjadi.

Geografi muncul sebagai disiplin ilmu pengetahuan yang mencoba menjelaskan fenomena-fenomena alam. Geografi secara etimologis berasal dari kata  geo, yang berarti bumi, dan  graphien  yang berarti tulisan atau catatan. Geografi dapat juga dikatakan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang menjelaskan tentang bumi dan segala sesuatu yang terjadi di dalamnya. 

Bumi, menimbulkan rasa penasaran untuk menggalinya lebih dalam lagi. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam upaya analisis ini adalah; dari sekian banyak planet di alam semesta ini, mengapa hanya bumi yang  memiliki kehidupan?  Hasil  kajian  singkat mengenai bumi menjawab bahwa; ternyata di bumi terdapat lapisan udara, yang disebut atmosfer. Udara merupakan salah satu syarat untuk adanya kehidupan. Selain itu, suhu udara di bumi relatif sejuk dibanding dengan planet-planet lainnya di alam semesta ini. 

Apa yang dimaksud atmosfer? Apakah ini semacam udara? Atau lapisan udara?  Rasa  penasaran tersebut akan terjawab dalam makalah berjudul “Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya”.

Selasa, 23 Juli 2013

Kontribusi Geografi bagi Ilmu Pengetahuan Sosial

Perkembangan ilmu-ilmu sosial kini menyediakan peluang terhadap aplikasi, perhatian tertentu, atau tematik, yang telah membuat ilmu sosial dan sub-ilmunya memiliki ciri dan spesialisasi tertentu. Istilah “ilmu sosial” mengacu pada rumpun ilmu sosial secara umum, sedangkan “ilmu-ilmu sosial” menunjuk pada kumpulan berbagai disiplin ilmu yang masuk ke dalam rumpun ilmu sosial. Disiplin ilmu yang dimaksud adalah; sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, psikologi sosial, filsafat,  ekonomi, hukum, dan kewarganegaraan. Masing-masing disiplin ilmu sosial tersebut mempunyai struktur keilmuan yang di dalamnya tertata konsep, fakta, generalisasi, dan teori. 

Ilmu  sosial merupakan sumber dan materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), karena ilmu sosial memberikan kontribusi berupa fakta, konsep, generalisasi, dan teori  terhadap IPS untuk dipilih, diramu, dan dipadukan sebagai bahan pelajaran IPS.  Baik  ilmu sosial maupun IPS sama-sama mengkaji dan menelaah manusia dan dunia sekelilingnya, termasuk keadaan sosial yang terus dan selalu berubah atau peristiwa-peristiwa sosial yang terjadi, sehingga keadaan dan peristiwa-peristiwa sosial tersebut digunakan sebagai salah satu sumber dan materi pengajaran IPS.

Pembahasan lebih lanjut mengenai kontribusi geografi bagi Ilmu Pengetahuan Sosial dapat diunduh pada link di bawah ini.

Final Examination: The Geographical Perspective

Artikel ini berisi jawaban-jawaban atas Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Perspektif Geografi. Jawaban berkisar pada pertanyaan-pertanyaan seputar apa saja bahan kajian dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), kontribusi Geografi bagi IPS, karakteristik Geografi, objek formal dan material Geografi, Kajian masyarakat nelayan dan petani ditinjau dari pendekatan Geografi, serta kajian tentang kerusakan lingkungan dan pemanasan global.

Final Examination: The Theory & Principal of Social Science

Artikel ini berisi jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Teori & Prinsip IPS. Jawaban berkisar pada konsep center-periphery yang dikemukakan John Friedman, konsep vicious cycles of poverty, dan vicious cycles of educational backwardness, teori pertumbuhan penduduk, kontribusi IPS dalam kurikulum 2013, dan menyoal implementasi aspek afektif dalam pembelajaran IPS.

Senin, 22 Juli 2013

Critical Review: Plural Modernity-Changing Modern Institutional Forms-Disciplines and Nation States

Jurnal ini dimulai dengan asumsi bahwa modernitas sedang mengalami perubahan besar. Fokusnya adalah pada transformasi struktural dari dua rezim yang khas kelembagaan modern: yakni disiplin akademik dan teritorial negara-bangsa. Kematian mereka sebagai bentuk kelembagaan yang dominan di alam ilmu pengetahuan dan politik menandai akhir dari proyek modern atau  setidaknya perlunya redefinisi yang mendalam. Disarankan bahwa seperti redefinisi memerlukan pergeseran konseptual radikal dalam ilmu-ilmu sosial dan bahwa ekspresi meta-teoritis pergeseran ini dapat ditunjuk sebagai 'pluralisme dialogis'. Pada tingkat teoritis, teori modernisasi maupun program terbaru dari 'modernitas ganda' ditolak. Sebuah modernitas plural, dengan varietas yang berbeda, tampaknya merupakan perspektif yang lebih menjanjikan.

Critical Review: Menakar Kesejahteraan Buruh-Memperjuangkan Kesejahteraan Buruh diantara Kepentingan Negara dan Korporasi

Buruh merupakan profesi yang dari dulu selalu memunculkan pembicaraan  yang  menarik untuk diikuti, dan arah dari semua pembicaraan tersebut adalah mengenai  ketidakadilan  dan ekploitasi, serta perjuangan untuk  mendobrak itu semua.  Wacana ini ditemukan juga dalam jurnal “Menakar Kesejahteraan Buruh: Memperjuangkan Kesejahteraan Buruh diantara Kepentingan Negara dan Korporasi” karya Grendi Hendrastomo.

Critical Review: Feminist Vision of the Network Society

Feminis, kini menghadapi tantangan baru, yakni masyarakat jaringan. Isu yang berkembang adalah sejauh mana feminis (perempuan) memiliki keterlibatan kritis dalam masyarakat jaringan. Era jaringan harus disadari oleh perempuan sebagai  potensi sekaligus bahaya. Era jaringan  berpotensi karena era ini menawarkan ruang global bagi perjuangan feminisme, dan berbahaya karena memperluas juga peluang bagi dominasi patriarkhi.  Penulis mencoba untuk menyajikan teori baru feminisme dan alternatif masa depan.

Critical Review: Capitalism, Modernity, and the Nation State-a Critique of Hannes Lacher

Jurnal ini merupakan kritik Tony Burns terhadap pandangan Hannes Lacher, dan khususnya uraiannya  yang rinci tentang sisi luar globalisasi: Kapitalisme, Teritorialitas dan Hubungan Internasional Modernitas, yang dimaksudkan sebagai kontribusi terhadap pendekatan materialis historis untuk hubungan internasional. Tiga isu utama yang dibahas  yaitu: (1) pemahaman Lacher tentang materialisme historis; (2) pemahaman Lacher tentang hubungan antara kapitalisme dan negara-bangsa; dan (3) pandangan Lacher tentang hubungan antara kapitalisme dan modernitas. Tiga isu utama ini, Tony berpendapat bahwa pandangan Lacher itu berbeda secara signifikan dengan Marx dan Marxisme.

Critical Review: Masyarakat dan Pilihan Hukum

Judul Buku: Masyarakat dan Pilihan Hukum
Penulis: Dr. Indah S. Utari, S.H., M.Hum.
Tahun Terbit: 2012
Penerbit: CV. Sanggar Krida Aditama
Tempat Terbit: Semarang
ISBN: 978-602-17954-2-2.

Bagian pendahuluan buku ini menjelaskan tentang pilihan hukum masyarakat. Utari menyatakan bahwa masyarkat dalam menyikapi pluralisme fakta dan fenomena hukum perlu memiliki pilihan-pilihan hukum, yang pada hakikatnya untuk mewujudkan tertib sosial. Masyarkat memiliki pemaknaan yang berbeda-berbeda terhadap hukum tertentu, sehingga masing-masing individu akan memiliki pilihan yang berbeda pula.

Anatomi Teori Talcott Parsons

Parsons lahir tahun 1902 di Colorado Spring, Colorado. Ia berasal dari latar belakang religius dan intelektual. Ayahnya seorang pendeta, profesor dan akhirnya menjadi rektor di sebuah perguruan tinggi kecil.  Parsons mendapat gelar Sarjana Muda dari Universitas Amherst tahun 1924. Cita-cita Parsons adalah menjadi ahli kedokteran atau biologi.  Saat itu Parsons tertarik dengan sistem organisme (nantinya  melahirkan teori sistem sosial) yang terdiri dari organ dan masing-masing elemennya mempunyai fungsi satu dengan lainnya.