Analisis Dramaturgis
Posted by Unknown on 09:10 with 1 comment
Dunia ini panggung
sandiwara. Ya, paling tidak itulah gambaran tentang kehidupan ini. Pada tiap
individu melekat porsisi dan peran yang harus dimainkan. Erving Goffman
menyebutnya konsep Dramaturgi, dalam bukunya berjudul “Presentation of Self in Everyday Life” yang diterbitkan tahun
1959. Goffman melihat banyak persamaan antara pementasan teater dengan berbagai
jenis peran yang kita mainkan dalam interaksi dan tindakan sehari-hari. Di
semua interaksi sosial terdapat semacam bagian depan (front region) yang ada persamaannya dengan pertunjukan teater.
Aktor, baik di pentas maupun dalam kehidupan sosial sehari-hari, sama-sama menarik
perhatian karena penampilan kostum yang dipakai dan peralatan yang digunakan.
Selanjutnya, di kedua jenis itu ada bagian belakangnya (back region), yakni tempat yang memungkinkan aktor menyiapkan diri
untuk pertunjukan berikutnya. Di belakang layar atau di depan layar (menurut
istilah teater) para aktor dapat berganti peran dan memerankan diri mereka
sendiri (Ritzer dan Goodman, 2007 : 93-94).
Dari pendapat Goffman
tersebut, kita perlu membedakan peran kita atas dua ranah kehidupan, yakni
ranah domestik dan ranah publik. Di ranah domestik, kita akan dapat berperan
menjadi diri sendiri, mengekspresikan diri secara lebih leluasa tanpa ada
batasan untuk menjaga image. Ranah
domestik berisi orang-orang terdekat, Francis Hsu menyebutnya “lingkungan karib”,
terdiri dari orang tua, kakak/adik, saudara, atau sahabat-sahabat dekat kita. Berbeda
dengan ranah publik, individu perlu berperan sesuai dengan status sosial yang
disandangnya. Seorang manajer perlu memainkan perannya sebagai pemimpin yang
berwibawa bagi bawahannya, seorang hakim perlu menjalankan perannya sebagai
pengadil yang tegas untuk jalannya penegakan keadilan yang bermartabat, seorang
guru perlu memainkan perannya sebagai tokoh pemberi tauladan yang baik bagi
pembentukan karakter yang baik bagi peserta didiknya, dan masih banyak lagi
peran sosial yang perlu dimainkan oleh individu dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan peran yang
baik dari tiap individu dalam masyarakat akan menciptakan keseimbangan sosial (equilibrium) sesuai dengan apa yang
teori fungsionalisme struktural harapkan. Dimana tiap elemen (individu) dalam
masyarakat memberikan kontribusi signifikan bagi terciptanya keseimbangan
sosial kehidupan sehari-hari.
Tujuan penulisan artikel
ini adalah kita sebagai bagian dari masyarakat perlu menyiapkan bekal (pada back region) secara mantap, untuk dapat
memberikan peran yang optimal bagi kemajuan masyarakat yang madani.
Daftar Pustaka
Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Dramaturgis itu dari bahasa apa ya..penasaran, terus arti harafiahnya apa prof? :p
BalasHapus