Senin, 28 Oktober 2013

Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila

Media pembelajaran memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang kaya dan bervariasi, tidak saja membuat motivasi belajar meningkat, tetapi juga menjadikan hasil belajar lebih bermakna. Media pembelajaran dapat dimaknai  sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

Rabu, 24 Juli 2013

Rangkuman: Teori Kritik

Teori kritik didefinisikan secara sempit dan luas kaitannya dengan filsafat dan sejarah ilmu-ilmu pengetahuan sosial. Teori kritik dalam arti sempit mengarah pada beberapa generasi filsuf Jerman, utamanya dalam tradisi Marxis Eropa Barat yang dikenal dengan sekolah Frankfurt atau Mahzab Frankfurt. Teori kritik dalam arti luas menitik beratkan pada upaya pembebasan manusia seutuhnya dari hal-hal yang memperbudaknya. Kedua definisi ini pada intinya telah menyiapkan dasar-dasar yang normatif dan deskriptif untuk penyelidikan sosial yang diarahkan pada pengurangan dominasi dan terus meningkatkan kebebasan dalam semua bentuknya.

UAS Mata Kuliah Konsep & Teori Sosial

Tulisan ini merupakan jawaban-jawaban dari UAS Mata Kuliah Konsep & Teori Sosial. Jawaban berkisar pada analisis-analisis atas teori-teori sosial yang diperoleh selama perkuliahan. Teori-teori sosial tersebut diantaranya Teori Peter L. Berger dan Thomas Luckman "Tafsir Sosial atas Kenyataan", Teori Identitas, Medikalisasi Tubuh (Michael Foucault), "The Power of Symbol" (Goodenough), dan Teori Liminalitas karya Victor Turner.

Pembahasan lebih lanjut tentang jawaban UAS Mata Kuliah Konsep & Teori Sosial dapat dunduh pada link di bawah ini.

Analisis Keruangan, Kewilayahan, dan Kompleks Kewilayahan Fenomena Banjir ROB di Kota Semarang

Banjir rob merupakan pekerjaan rumah bersama yang masih terus menjadi kajian masyarakat Semarang. Banjir rob setia menyapa masyarakat Semarang, khususnya wilayah Semarang Utara, setiap musim hujan tiba.  Ironisnya, meskipun fenomena ini terjadi setiap tahun, hingga kini masih belum ditemukan strategi tepat guna dalam upaya penyelesaiannya.

Multikulturalisme Indonesia: Suatu Perspektif IPS dan Desain Pendidikan Multikultural

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar  dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembang-kan potensi  dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan sedapat mungkin ditujukan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,  berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan  menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Tahun 2003).

Atmosfer dan Kenampakkan Sosial di dalamnya

Bumi dan alam semesta ini merupakan salah satu bukti kebesaran-Nya. Alam semesta yang sangat kompleks ini berjalan secara teratur mengikuti hukum-hukum alam sesuai dengan posisi dan perannya masing-masing. Matahari terbit di pagi hari, kemudian setelah 12  jam matahari tenggelam. Air yang selalu bergerak dari tempat tinggi ke tempat rendah. Benda-benda yang jatuh pasti ke bawah ketika dilempar. Ada hujan, ada petir, ada tanah longsor, ada banjir, dan fenomena-fenomena alam lainnya.

Kompleksitas inilah yang dulu menjadikan manusia-manusia prasejarah terus berpikir, apa yang sebenarnya terjadi dengan tempat yang mereka huni. Manusia prasejarah hingga sampai pada simpulannya bahwa sepertinya ada kekuatan yang berada diluar dirinya yang menguasai alam semesta. Maka lahirlah konsep ketuhanan, diawali dari animisme, dinamisme, politheisme, monotheisme, dan beberapa kepercayaan-kepercayaan lainnya. 

Manusia selalu berevolusi, yang bergerak dari tahap mistis, metafisik, hingga positivistik. Dalam tahap positivistik inilah manusia mulai mendasarkan hidupnya berdasarkan pemikiran-pemikiran logik-induktif, yang beranggapan bahwa semua yang ada di alam semesta ini dapat diteliti, diuji, dan disimpulkan secara logis untuk sampai pada kebenaran.  Termasuk dalam hal ini penjelasan logis mengenai fenomena-fenomena alam yang terjadi.

Geografi muncul sebagai disiplin ilmu pengetahuan yang mencoba menjelaskan fenomena-fenomena alam. Geografi secara etimologis berasal dari kata  geo, yang berarti bumi, dan  graphien  yang berarti tulisan atau catatan. Geografi dapat juga dikatakan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang menjelaskan tentang bumi dan segala sesuatu yang terjadi di dalamnya. 

Bumi, menimbulkan rasa penasaran untuk menggalinya lebih dalam lagi. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam upaya analisis ini adalah; dari sekian banyak planet di alam semesta ini, mengapa hanya bumi yang  memiliki kehidupan?  Hasil  kajian  singkat mengenai bumi menjawab bahwa; ternyata di bumi terdapat lapisan udara, yang disebut atmosfer. Udara merupakan salah satu syarat untuk adanya kehidupan. Selain itu, suhu udara di bumi relatif sejuk dibanding dengan planet-planet lainnya di alam semesta ini. 

Apa yang dimaksud atmosfer? Apakah ini semacam udara? Atau lapisan udara?  Rasa  penasaran tersebut akan terjawab dalam makalah berjudul “Atmosfer Bumi & Kenampakan Sosial yang Ada di Dalamnya”.

Selasa, 23 Juli 2013

Kontribusi Geografi bagi Ilmu Pengetahuan Sosial

Perkembangan ilmu-ilmu sosial kini menyediakan peluang terhadap aplikasi, perhatian tertentu, atau tematik, yang telah membuat ilmu sosial dan sub-ilmunya memiliki ciri dan spesialisasi tertentu. Istilah “ilmu sosial” mengacu pada rumpun ilmu sosial secara umum, sedangkan “ilmu-ilmu sosial” menunjuk pada kumpulan berbagai disiplin ilmu yang masuk ke dalam rumpun ilmu sosial. Disiplin ilmu yang dimaksud adalah; sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, psikologi sosial, filsafat,  ekonomi, hukum, dan kewarganegaraan. Masing-masing disiplin ilmu sosial tersebut mempunyai struktur keilmuan yang di dalamnya tertata konsep, fakta, generalisasi, dan teori. 

Ilmu  sosial merupakan sumber dan materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), karena ilmu sosial memberikan kontribusi berupa fakta, konsep, generalisasi, dan teori  terhadap IPS untuk dipilih, diramu, dan dipadukan sebagai bahan pelajaran IPS.  Baik  ilmu sosial maupun IPS sama-sama mengkaji dan menelaah manusia dan dunia sekelilingnya, termasuk keadaan sosial yang terus dan selalu berubah atau peristiwa-peristiwa sosial yang terjadi, sehingga keadaan dan peristiwa-peristiwa sosial tersebut digunakan sebagai salah satu sumber dan materi pengajaran IPS.

Pembahasan lebih lanjut mengenai kontribusi geografi bagi Ilmu Pengetahuan Sosial dapat diunduh pada link di bawah ini.

Final Examination: The Geographical Perspective

Artikel ini berisi jawaban-jawaban atas Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Perspektif Geografi. Jawaban berkisar pada pertanyaan-pertanyaan seputar apa saja bahan kajian dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), kontribusi Geografi bagi IPS, karakteristik Geografi, objek formal dan material Geografi, Kajian masyarakat nelayan dan petani ditinjau dari pendekatan Geografi, serta kajian tentang kerusakan lingkungan dan pemanasan global.

Final Examination: The Theory & Principal of Social Science

Artikel ini berisi jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Teori & Prinsip IPS. Jawaban berkisar pada konsep center-periphery yang dikemukakan John Friedman, konsep vicious cycles of poverty, dan vicious cycles of educational backwardness, teori pertumbuhan penduduk, kontribusi IPS dalam kurikulum 2013, dan menyoal implementasi aspek afektif dalam pembelajaran IPS.

Senin, 22 Juli 2013

Critical Review: Plural Modernity-Changing Modern Institutional Forms-Disciplines and Nation States

Jurnal ini dimulai dengan asumsi bahwa modernitas sedang mengalami perubahan besar. Fokusnya adalah pada transformasi struktural dari dua rezim yang khas kelembagaan modern: yakni disiplin akademik dan teritorial negara-bangsa. Kematian mereka sebagai bentuk kelembagaan yang dominan di alam ilmu pengetahuan dan politik menandai akhir dari proyek modern atau  setidaknya perlunya redefinisi yang mendalam. Disarankan bahwa seperti redefinisi memerlukan pergeseran konseptual radikal dalam ilmu-ilmu sosial dan bahwa ekspresi meta-teoritis pergeseran ini dapat ditunjuk sebagai 'pluralisme dialogis'. Pada tingkat teoritis, teori modernisasi maupun program terbaru dari 'modernitas ganda' ditolak. Sebuah modernitas plural, dengan varietas yang berbeda, tampaknya merupakan perspektif yang lebih menjanjikan.

Critical Review: Menakar Kesejahteraan Buruh-Memperjuangkan Kesejahteraan Buruh diantara Kepentingan Negara dan Korporasi

Buruh merupakan profesi yang dari dulu selalu memunculkan pembicaraan  yang  menarik untuk diikuti, dan arah dari semua pembicaraan tersebut adalah mengenai  ketidakadilan  dan ekploitasi, serta perjuangan untuk  mendobrak itu semua.  Wacana ini ditemukan juga dalam jurnal “Menakar Kesejahteraan Buruh: Memperjuangkan Kesejahteraan Buruh diantara Kepentingan Negara dan Korporasi” karya Grendi Hendrastomo.

Critical Review: Feminist Vision of the Network Society

Feminis, kini menghadapi tantangan baru, yakni masyarakat jaringan. Isu yang berkembang adalah sejauh mana feminis (perempuan) memiliki keterlibatan kritis dalam masyarakat jaringan. Era jaringan harus disadari oleh perempuan sebagai  potensi sekaligus bahaya. Era jaringan  berpotensi karena era ini menawarkan ruang global bagi perjuangan feminisme, dan berbahaya karena memperluas juga peluang bagi dominasi patriarkhi.  Penulis mencoba untuk menyajikan teori baru feminisme dan alternatif masa depan.

Critical Review: Capitalism, Modernity, and the Nation State-a Critique of Hannes Lacher

Jurnal ini merupakan kritik Tony Burns terhadap pandangan Hannes Lacher, dan khususnya uraiannya  yang rinci tentang sisi luar globalisasi: Kapitalisme, Teritorialitas dan Hubungan Internasional Modernitas, yang dimaksudkan sebagai kontribusi terhadap pendekatan materialis historis untuk hubungan internasional. Tiga isu utama yang dibahas  yaitu: (1) pemahaman Lacher tentang materialisme historis; (2) pemahaman Lacher tentang hubungan antara kapitalisme dan negara-bangsa; dan (3) pandangan Lacher tentang hubungan antara kapitalisme dan modernitas. Tiga isu utama ini, Tony berpendapat bahwa pandangan Lacher itu berbeda secara signifikan dengan Marx dan Marxisme.

Critical Review: Masyarakat dan Pilihan Hukum

Judul Buku: Masyarakat dan Pilihan Hukum
Penulis: Dr. Indah S. Utari, S.H., M.Hum.
Tahun Terbit: 2012
Penerbit: CV. Sanggar Krida Aditama
Tempat Terbit: Semarang
ISBN: 978-602-17954-2-2.

Bagian pendahuluan buku ini menjelaskan tentang pilihan hukum masyarakat. Utari menyatakan bahwa masyarkat dalam menyikapi pluralisme fakta dan fenomena hukum perlu memiliki pilihan-pilihan hukum, yang pada hakikatnya untuk mewujudkan tertib sosial. Masyarkat memiliki pemaknaan yang berbeda-berbeda terhadap hukum tertentu, sehingga masing-masing individu akan memiliki pilihan yang berbeda pula.

Anatomi Teori Talcott Parsons

Parsons lahir tahun 1902 di Colorado Spring, Colorado. Ia berasal dari latar belakang religius dan intelektual. Ayahnya seorang pendeta, profesor dan akhirnya menjadi rektor di sebuah perguruan tinggi kecil.  Parsons mendapat gelar Sarjana Muda dari Universitas Amherst tahun 1924. Cita-cita Parsons adalah menjadi ahli kedokteran atau biologi.  Saat itu Parsons tertarik dengan sistem organisme (nantinya  melahirkan teori sistem sosial) yang terdiri dari organ dan masing-masing elemennya mempunyai fungsi satu dengan lainnya.  

Kamis, 23 Mei 2013

Ritual di seputar Alur Kehidupan Masyarakat Petani dan Nelayan di Jawa: Suatu Analisis Kelingkungan dan Analisis Sosio-Antropologis

Masyarakat petani dan nelayan Jawa diartikan bukan hanya merupakan bidang pekerjaan saja, karena dibalik dikotomi tersebut mempunyai makna filosofis tertentu. Bagi masyarakat petani, ada ritual-ritual yang dilakukan sebelum masa tanam, saat menanam, dan setelah masa panen. Masing-masing memiliki makna dan tujuan tertentu. Hakikat dari ritual-ritual tersebut adalah suatu bentuk interaksi antara manusia dengan alam sekitarnya, guna menghasilkan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan hidup.

Senin, 18 Februari 2013

Android & Blackberry: Alat Konsumsi Baru Modernitas-Ritzer

Kita, dalam berbagai alasan apapun, masih dalam era modern. Berbagai teori, essay, isu-isu menyuarakan mengenai post-modern. Alasan apa yang dapat dikemukakan untuk menguatkan ini. Padahal, dalam berbagai perkembangan kekinian, semua masih menyiratkan bahwa modernitas masih hidup dan tumbuh berkembang luas.

Ritzer menganalisis modernitas melalui birokrasi (restoran cepat saji). Dia dengan sangat baik menjelaskan fenomena restoran McDonald. Dalam analisisnya yang lain, dia mencoba menjelaskan bagaimana kartu kredit sebagai alat konsumsi baru.

Selasa, 05 Februari 2013

Ideologi Konservasi sebagai Landasan Kependidikan

Isu global warming merupakan isu lama yang hingga kini masih dalam upaya penyembuhan. Pemanasa global memberi ancaman serius pada masyarakat global, mau tidak mau setiap unsur masyarakat perlu menaruh perhatian khusus pada masalah pemanasan global. Dunia membutuhkan kontribusi nyata dari para penghuninya, untuk menyembuhkan dunia yang sedang sakit ini. Dunia ini sangat berharap pada penghuni-penghuninya yang cerdas (kalangan akademisi) untuk mengatasi global warming. Dunia pendidikan perlu mencetuskan kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada kelestarian lingkungan alam. Kebijakan penerapan ideologi konservasi, yang terwujud dalam konsep green campus merupakan salah satu jalan menuju bumi sehat.

Hubungan Sejarah dengan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya

Sejarah sebagai sebuah ilmu memiliki keterkaitan yang erat dengan ilmu-ilmu sosial lain. Sejarah sebagai salah satu ilmu sosial memiliki posisi dan peran yang strategis, di mana analisis sejarah dapat dimasukkan ke dalam bidang kajian ilmu-ilmu sosial lainnya. Ilmu-ilmu sosial, baik itu ekonomi, sosiologi, antropologi, politik, geografi, kewarganegaraan, dan sebagainya, dapat dipastikan membutuhkan analisis historis dalam melengkapi kajiannya. Terlebih sosiologi perubahan sosial, untuk mengetahui suatu fenomena mengalami perubahan atau tidak tentunya perlu menilik fenomena terdahulu. Kesenjangan antara fenomena dulu dan kini itulah yang dapat dikatakan sebagai perubahan sosial. Ini hanya sebagian kecil isi dari essay. Bagian awal tulisan ini akan menjelaskan konsep-konsep sejarah, kemudian akan dijelaskan hubungannya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya.
Uraian secara lengkap dapat ditemui dalam essay di bawah ini.


Untuk men-download tulisan ini, silahkan klik link di bawah ini.


How to Explain a History

Secara umum, kita mengenal sejarah sebagai sekumpulan cerita atau kejadian masa lampau. Lalu, apa yang dimaksud dengan filsafat sejarah? Berbeda dengan sejarah yang hanya mengungkapkan rangkaian peristiwa, termasuk kejadian-kejadian di masa lampau, maka filsafat sejarah mampu mengungkapkan penjelasan berbagai hubungan di antara kejadian-kejadian tersebut dan memberikan gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi di masa mendatang. Berbeda pula dengan sejarah yang membahas masalah dalam sejarah itu sendiri. Filsafat sejarah membahas sejarah itu sendiri, seperti tentang apakah sejarah itu pengetahuan atau bukan? Bagaimanakah cara mengetahui fakta sejarah? Berbedakah dengan yang disebut dengan sejarah yang obyektif? Apakah ada hukum dalam sejarah? Apakah hakekat teori-teori sejarah seperti adanya pendekatan Marxis? Bagaimana cara menjelaskan sejarah?

Senin, 28 Januari 2013

Final Examination: Landasan Kependidikan

Pergulatan pikir selalu menghasilkan karya. Karya yang dalam beberapa kesempatan menjadi rujukan bagi kasus serupa. Dalam kesempatan ini, saya mengunggah hasil pergulatan pikir yang dikemas dalam bingkai "Final Examination: Landasan Kependidikan".

Analisis terhadap Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

Pendidikan merupakan wilayah penting bagi pembangunan suatu bangsa. Bangsa yang terdidik merupakan bangsa yang besar. Bangsa yang besar disusun oleh elemen-elemen kecil yang saling bersinergi untuk menciptakan keteraturan menuju tujuan nasional. Sebagai salah satu upayanya membangun pendidikan yang berkualitas, pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 merumuskan tentang Standar Nasional Pendidikan. Dimana, salah satu komponennya adalah Standar Isi.

Progresivisme: Sebagai Suatu Landasan Pendidikan

Progresivisme sebagai salah satu aliran pendidikan memiliki pandangannya sendiri mengenai bagaimana pendidikan harus dikembangkan. Tulisan yang akan kami sajikan dalam artikel ini adalah mengenai sekelumit tentang progresivisme, mengapa progresivisme penting bagi pendidikan di Indonesia, dan perbedaan antara progresivisme dengan aliran-aliran pendidikan lainnya.

Tulisan ini merupakan buah dari pergulatan pikir antara empat orang mahasiswa Prodi IPS-Program Pascasarjana Unnes. Banyak cerita, perdebatan, dan simpulan dari proses menuju tercapainya kata sepakat tentang progresivisme dan pendidikan bagi Indonesia. Secara lugas, tulisan tentang progresivisme dapat Anda baca dalam makalah di bawah ini.

Untuk men-download makalah ini, silahkan klik link di bawah ini,

Studi Komparatif tentang Pemanfaatan Metode Dokumentasi dalam Penelitian Sosial

Tulisan ini merupakan upaya dalam memahami lebih jauh tentang pemanfaatan dokumen dalam tahap pencarian data penelitian. Hasil kajian terhadap beberapa penulis buku Metode Penelitian Sosial ditulis di sini, dengan pertimbangan bahwa ketika membaca tulisan kemudian menuliskannya akan lebih membekas dalam memori otak.


Tulisan ini diawali dari hasil kajian terhadap tulisan Sartono Kartodirdjo, kemudian secara berurutan ditulis review tulisan Lexy J. Moleong dan Burhan Bungin. Karya-karya tersebut kebetulan ditulis berurutan berdasarkan tahun terbit. Ini memberi keuntungan, yakni dapat diketahui perkembangan teoretis tentang penggunaan bahan dokumen dalam penelitian. Berikut review dari penulis-penulis tersebut.

Untuk men-download tulisan ini klik link di bawah ini,


Mendobrak Karakter Non-Etis Sosiologi

Sosiologi sangat menarik untuk diperbincangkan, teori-teori maupun fakta-fakta sosial berkembang dengan sangat cepat. Dibutuhkan kepekaan untuk dapat selalu mengikuti perkembangan dunia sosial. Namun, ada satu isu lama yang justru kemudian menimbulkan kekeliruan panjang jika kita tidak banyak membaca perkembangan teori-teori sosiologi. Dalam artikel yang Saya muat berikut ini kita akan bersama-sama merenungkan dan mengkritisi konsep non-etis

Modul Motodologi Penelitian Sosial

Penelitian merupakan bukti kematangan akademis seseorang. Namun, penelitian bukanlah perkara mudah. Seseorang perlu mengetahui beberapa teknik penelitian dengan baik untuk menghasilkan output yang baik pula. Seseorang yang memiliki keinginan yang besar untuk melakukan penelitian, tentu akan sangat membutuhkan panduan yang ringkas dan mendasar serta mudah dipahami. Dan, bukankah suatu permulaan itu harus diawali secara berjenjang, dari tingkatan sederhada sampai pada tingkat yang kompleks.